Saturday, March 31, 2012

Data Kategori Adopter


Gambar 1. Data Jawaban Pilihan Kategori Adopter


Gambar 2. Diagram Batang dari Jawaban Pilihan Kategori Adopter


Gambar 3. Persentase Jawaban Pilihan Kategori Adopter


Gambar 4. Data Alasan Pilihan Kategori Adopter 
(Innovator A-J, Early Adopter, Innovator or Early Adopter A-D)


Gambar 5. Tabel Frekuensi Jawaban Menurut Pilihan Alasan Kategori Adopter 
(Innovator A-J, Early Adopter, Innovator or Early Adopter A-D)


Gambar 6. Diagram Batang Alasan Pilihan Kategori Adopter
(Innovator A-J, Early Adopter, Innovator or Early Adopter A-D)


Gambar 7. Persentase Alasan Pilihan Kategori Adopter
(Innovator A-J, Early Adopter, Innovator or Early Adopter A-D)

Dari data yang telah didapatkan melalui Forum Group DIP REG, menjelaskan bahwa 68% mahasiswa yang berpendapat setelah lulus dari TP / Lulusan TP idealnya menjadi seorang inovator. Mengapa demikian? Jawabannya sangat beragam, ada yang berpendapat bahwa Teknolog Pendidikan merupakan Agent Of Change dalam dunia pendidikan, ada pula yang menjawab bahwa sebagai orang TP kecil kemungkinan untuk menjadi late majority ataupun laggard. Namun, kebanyakan mahasiswa menjawab bahwa sebagai lulusan TP, dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja memang dibutuhkan ide-ide cerdas yang kreatif dan inovatif dalam merancang, mengembangkan, menciptakan sebuah inovasi dan menyebarkan atau mendistribusikan inovasi tersebut secara tepat dan menyeluruh.
Ada pula mahasiswa yang berpendapat bahwa sebagai seorang Teknolog Pendidikan, ia menempatkan dirinya sebagai early adopter, karena ia  merasa masih banyak yang harus dipertimbangkan sebelum menerima sebuah inovasi, misalnya mencaro tahu efek samping apa yang akan dihasilkan jika ia mengadopsi sebuah inovasi.
Tidak hanya itu, ada 4 mahasiswa yang menyatakan lulusan TP sebagai inovator atau early adopter. Alasan merekapun beragam, salah satunya menyatakan bahwa tidak hanya berinovasi tetapi harus cepat menerima inovasi agar tidak ketinggalan zaman.
Semua alasan yang dikemukakan dalam Forum Group DIP REG tidak ada yang salah, karena ini merupakan pendapat pribadi dari tiap-tiap mahasiswa dan merupakan bagian dari proses belajar. 

Sunday, March 18, 2012

Facebook for learning is an innovation? I think yes


A.     PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di era globalisasi seperti saat ini penggunaan situs jejaring sosial sebagai media berinteraksi sosial secara online sudah mendunia. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan bergabung dalam situs jejaring social, salah satunya adalah Facebook.

Kepopuleran facebook menantang dunia pendidikan untuk menciptakan sebuah inovasi dengan memanfaatkan situs tersebut sebagai sarana pembelajaran. Bagaimana caranya? Di Universitas Negeri Jakarta tepatnya Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Teknologi Pendidikan memanfaatkan hal tersebut. Facebook yang selama ini lebih sering digunakan untuk bermain, dimanfaatkan oleh salah seorang dosen yaitu Prof. DR. B. P. Sitepu, MA sebagai salah satu media pembelajaran secara online.

DIP (Difusi Inovasi Pendidikan) merupakan mata kuliah yang menggunakan metode blended learning dalam proses pembelajaran, yang artinya DIP tidak hanya bertatap muka di kelas tetapi ditambah dengan pembelajaran secara online. DIP memanfaatkan jejaring social facebook sebagai wadah saling bertukar informasi, forum diskusi, dan sebagainya. Namun, muncul sebuah pertanyaan ‘Apakah Facebook merupakan inovasi dalam pembelajaran (khususnya mata kuliah DIP)?’.

Oleh sebab itu, penulis melakukan survey terhadap diskusi dalam Group DIP di facebook untuk mengetahui apakah jejaring social facebook merupakan sebuah inovasi atau tidak dengan mengacu pada teori Rogers dan Reigeluth.

PERTANYAAN SURVEI
"Apakah Forum Group Discussion IDP ini termasuk inovasi dalam mata kuliah ini?". Kalau Anda jawab "YES", atau "NO" atau "YES & NO", berikan alasan mengacu pada teori Rogers & Reigeluth."
-Hitung dan tabulasi berapa jumlah yang "ngoceh" (menjawab) serta berapa yang "bengong" (tdk menjawab).
-Hitung dan tabulasi dari yang "nerocos" itu, berapa yang memilih "YES", "NO", dan "YES & NO".
-Kategorisasi/klasifikasi serta hitung frekuensinya.

TUJUAN DAN MANFAAT HASIL SURVEI
Menjelaskan seberapa besar respon mahasiswa terhadap forum diskusi DIP di facebook melalui table atau grafik yang tersedia.
- Menganalisis pendapat mahasiswa apakah facebook termasuk inovasi atau tidak.

RESPONDEN SURVEI DAN TEKNIK SURVEI
Responden survei adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan DIP di kelas Reguler pada semester 096. Teknik yang digunakan dalam melakukan survei yaitu pendataan terhadap jawaban mahasiswa yang di post melalui comment post facebook, kemudian memindahkannya dalam bentuk tabel dan grafik, menganalisis jawaban dengan melakukan pengklasifikasian pendapat, dan memberikan kesimpulan atas hasil survei yang didapat.

    B.     HASIL SURVEI

Gambar 1. Data keaktifan mahasiswa dalam mengikuti forum diskusi Group DIP Reg di facebook. Dengan total mahasiswa yang menjawab adalah 29 orang dan yang tidak menjawab adalah 2 orang dari keseluruhan 31 orang.
Gambar 2. Persentase dari data keaktifan mahasiswa dalam mengikuti forum diskusi Group DIP Reg di facebook. 93% mahasiswa aktif dalam menjawab pertanyaan, sedangkan 7% mahasiswa masih belum aktif.












Gambar 3 dan 4. Tabel data jawaban mahasiswa (Yes, No, Yes&No), jawaban terbanyak yaitu 16 mahasiswa menjawab Yes&No, dan seorang mahasiswa menjawab No. Data dijelaskan dengan diagram batang disamping.
Gambar 5. Persentase dari jawaban mahasiswa baik Yes, No, Yes&No dan yang tidak menjawab. Persentase tertinggi yaitu Yes&No sebanyak 53%, dan terendah 3% dengan jawaban No.

Gambar 6. Data kategorisasi alasan jawaban Yes, No, dan Yes&No menjadi Yes A, Yes B, Yes&No A, Yes&No B, dan No. sebanyak 15 orang menjawab Yes&No A


Gambar 7 dan 8. Menampilkan diagram batang dan persentase dari data kategorisasi alasan Yes A, Yes B, Yes&No A, Yes&No B, No.

   C.       PEMBAHASAN
Dari data survei yang dihasilkan, terlihat bahwa 93% mahasiswa aktif dalam mengikuti forum diskusi pada Group DIP REG. Ini membuktikan bahwa forum diskusi di facebook pada perkuliahan DIP sangat menarik dan menunjang proses belajar mahasiswa. Belum diketahui alasan yang pasti dari 7% mahasiswa yang tidak mengikuti forum, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Mungkin belum tersedianya koneksi internet atau memang belum ada kesadaran dari mahasiswa tersebut untuk bergabung pada forum.

Lalu, apakah facebook merupakan sebuah inovasi dalam perkuliahan DIP? Mari kita simak jawabannya.

Rogers menyatakan bahwa inovasi adalah "an idea, practice, or object perceived as new by the individual." (suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu). Dengan definisi ini maka kata perceived menjadi kata yang penting karena pada mungkin suatu ide, praktek atau benda akan dianggap sebagai inovasi bagi sebagian orang tetapi bagi sebagian lainnya tidak, tergantung apa yang dirasakan oleh individu terhadap ide, praktek atau benda tersebut. Inilah salah satu landasan teori yang digunakan oleh mahasiswa dalam menjawab pertanyaan yang disediakan. Dalam post comment yang dikemukakan, rata-rata mahasiswa menjawab bahwa forum diskusi yang dilakukan pada mata kuliah DIP di facebook merupakan suatu inovasi karena dianggap sebagai sesuatu baru dalam proses pembelajaran. Namun ada pula yang menjawab bahwa forum diskusi tersebut bukan suatu hal yang baru dikarenakan sudah banyak mata kuliah yang menggunakan metode blended learning dalam berlangsungnya proses pembelajaran.

Teori kedua yang melandasi jawaban para mahasiswa yakni teori inovasi yang dikemukakan oleh Charless Reigeluth. Inovasi merupakan suatu proses perubahan secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dimana hal ini dilakukan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya dengan melibatkan berbagai aspek agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Disebabkan oleh teori inilah banyak mahasiswa yang mulai berbeda pendapat sehingga jawaban Yes, No, dan Yes&No dikategorisasikan menjadi :
- Yes A : Sebagai sesuatu yang dianggap baru dan berkelanjutan hingga tujuan tercapai.
- Yes B : Sebagai sesuatu yang dianggap baru dan memberikan nilai tambah.
- Yes&No A : Sebagai sesuatu yang dianggap baru namun tidak berkelanjutan (hanya sampai mata kuliah DIP selesai)
- Yes&No B : Sebagai sesuatu yang dianggap baru namun belum menyeluruh mencakup semua mahasiswa TP.
- No : Bukan hal yang baru (dalam memadukan e-learing dan tatap muka).

53% mahasiswa menjawab alasan Yes&No A, mereka berpendapat bahwa forum di facebook dalam perkuliahan DIP merupakan inovasi karena dianggap sebagai sesuatu yang baru namun bersifat tidak berkelanjutan, artinya setelah perkuliahan selesai maka forum diskusipun akan ditutup. 36% mahasiswa menjawab Yes A, alasan mereka hampir sama dengan alasan Yes&&No A, hanya saja mereka berpendapat bahwa forum facebook dalam perkuliahan DIP akan berkelanjutan hingga tujuan pembelajaran tercapai. Ada juga mahasiswa yang menjawab No alias forum diskusi facebook bukanlah sebuah inovasi, ia berpendapat bahwa banyak mata kuliah lain yang menggunakan metode blended learning (perpaduan tatap muka dan e-learning) sehingga menurutnya forum di facebook bukanlah suatu hal baru.

  D.      KESIMPULAN
Dengan adanya forum diskusi di facebook dalam perkuliahan DIP menunjukkan bahwa kini peran jejaring sosial bukan hanya untuk bermain ataupun sekedar chatting biasa, tetapi dapat digunakan sebagai salah satu media belajar online.

Keaktifan yang diciptakan mungkin memang belum terasa adanya, saran saya adalah bangkitkan kesadaran ‘ingin belajar dan terus menerus belajar’ dalam diri kita masing-masing. Karena bila menengok alasan seperti tidak adanya koneksi internet, tidak tahu bila ada forum, dan sebagainya, itu hanyalah kalimat baik pengganti dari kata ‘malas’. Pada kenyataannya ketua kelas DIP selalu mengirimkan SMS apabila dosen mempost kan sesuatu di forum, lalu masih mau berkelak bahwa tidak tahu kalau ada forum?

Apakah facebook dikatakan sebuah inovasi dalam pembelajaran? Semua tergantung bagaimana seseorang menanggapinya, karena dari survei yang telah dilakukan, hasilnya ditemukan berbagai jawaban yang berbeda karena semua mahasiswa memiliki pengalaman belajarnya masing-masing, yang berbeda antara satu mahasiswa dengan yang lainnya. Dalam forum ini mereka juga dibebaskan untuk mengeluarkan pendapat yang mereka yakini kebenarannya sehingga terciptalah beraneka ragam jawaban yang menarik yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA