Hasil
Wawancara Dosen Mengenai Penulisan Buku
A.
Profile
Narasumber
Nama
Narasumber : Dr. Eveline Siregar
Jabatan : Dosen Jurusan Teknologi Pendidikan
Buku
yang Pernah Ditulis : “Mozaik
Teknologi Pendidikan” serta “Teori
Belajar dan Pembelajaran”
B.
Materi
Pertanyaan
1.
Apa sajakah langkah-langkah dalam
penulisan buku?
2.
Bagaimana menyusun buku agar buku
tersebut dapat menarik perhatian pembaca?
3.
Bagaimana kiat-kiat dalam penulisan
buku?
4.
Apa sajakah kendala-kendala yang ada
dalam menulis buku?
C.
Hasil
Wawancara
Secara keseluruhan dari hasil
wawancara, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan buku adalah :
1.
Menganalisis dan mengidentifikasi
sasaran dan kebutuhan akan pembaca. Yang dilakukan pada tahap pertama ini
terbagi atas dua tahap, yaitu pertama dimulai dengan mengidentidikasi sasaran
dan yang kedua yakni identifikasi materi. Pada tahap pertama identifikasi ini
dimulai dari identifikasi sasaran. Karena buku yang ditulis oleh Ibu Eveline
adalah buku ajar yang sasarannya diperuntukkan untuk mahasiswa maupun mahasiswi
meskipun pada dasarnya buku yang ditulisnya dapat berlaku dan dipelajari secara
umum, maka buku yang ditulis beliau tersebut harus dikemas sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa. Tahap selanjutnya dalam tahap identifikasi ini adalah mengidentifikasi
materi apa saja yang akan dibahas dalam buku tersebut. Dalam indentifikasi
materi disini, konten atau isi materi dalam buku harus mencakup keseluruhan
dari apa yang dibutuhkan oleh sasaran yang dalam hal ini adalah mahasiswa dan
atau mahasiswi. Disamping itu, salah satu yang terpenting juga dalam menulis
buku tentunya adalah menentukan tujuan dari penulisan buku tersebut mulai dari
untuk apa buku ini ditulis, seberapa pentingkah buku ini bagi pembaca, dan
sebagainya.
2.
Setelah mampu untuk menidentifikasi dan menemukan
kebutuhan pembaca akan materi yang dibutuhkan, selanjutnya adalah dalam mencari
sumber-sumber bacaan sebagai referensi penulisan buku. Bahan bacaan yang dapat
dijadikan sebagai referensi penulisan buku dapat diambil dari beberapa sumber
yang ada, baik itu yang didapatkan dalam bentuk buku, jurnal, maupun istilah
yang di dapat di internet, dan sumber tersebut tentunya yang berasal dari
sumber yang terpercaya dan dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam kaitannya
dengan penulisan buku, sumber atau referensi ini juga memiliki beberapa kriteria
yang artinya adalah tidak sembarang buku dapat dijadikan sebagai sumber bacaan.
Salah satu kriterianya misalkan buku ini harus sesuai dengan konten yang akan
ditulis dalam buku, harus berasal dari para ahli atau tokoh yang berkecimpung
di bidang tersebut yang berkaitan dengan topic yang ditulis dalam buku tersebut.
Sebelumnya Ibu Eveline juga melakukan riset kecil-kecilan tentang buku-buku
sejenis apa saja yang dibahas di dalamnya, apa kelebihan dan kekurangan yang
ada di dalam buku tersebut. Setelah melakukan riset kecil-kecilan tersebut, kemudian
beliau mulai menyusun buku dengan menambah beberapa konten atau materi yang
dianggap bagus dan baik dari buku sejenis yang sudah ia baca. Seperti yang
dialami penulis pada umumnya, tentunya ada kendala yang dihadapi oleh Bu
Eveline dalam hal penyusunan buku hingga tercetaknya buku yang ditulisnya. Adapun
kendala yang dirasakan Bu Eveline yaitu apabila ada buku referensi yang berasal
dari bahasa asing, itu dapat membuat beliau agak kurang jelas dalam memahami
makna atau maksud dari isi buku tersebut.
3.
Langkah selanjutnya adalah menyusun buku
yang ditulis tersebut. Dalam tahap menyusun buku perlu diperhatikan mengenai tujuan
dari penulisan buku. Hal tersebut perlu diperhatikan secara seksama dengan
maksud agar bahasan di dalam buku yang ditulis dan diterbitkan tidak ngalor ngidul alias tidak jelas arahnya
dan cenderung membuat pembacanya menjadi bingung serta tidak dapat mencerna apa
yang dibacanya. Selain daripada itu, yang perlu diperhatikan kemudian adalah
mengenai isi atau konten yang akan dibahas dalam buku harus dapat disesuaikan
dengan kebutuhan sasaran terkait. Dalam hal penulisan buku, bagian yang tak
kalah penting peranannya adalah unsur metodologi atau sistematika penulisan
buku yang juga berperan sangat penting dalam menyusun sebuah buku agar buku
tertata dengan rapi, tidak berantakan tata letaknya dan secara kondisi nyaman
dan enak untuk dibaca oleh pembaca. Karena bagaimanapun juga buku dengan
sistematika penulisan baik dan rapi dapat dikategorikan sebagai buku yang baik
untuk pembaca. Selanjutnya, yang menjadi tolak ukur dalam penyusunan buku
adalah bahasa yang digunakan haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan ejaan yang telah disempurnakan (EYD) agar pembaca dapat memahami maksud
dari tiap kata maupun kalimat sehingga pesan yang disampaikan diterima dengan
baik. Dengan penggunaan EYD yang baik maka pembaca tidak perlu membuka kamus
terlebih dahulu jika terdapat kata yang pembaca kurang mengerti. Artinya,
penggunaan ejaan yang tepat sangat membantu pembaca dalam membaca isi atau
konten yang ada dalam buku tersebut.
4.
Selanjutnya adalah penyajian isi, agar
buku yang ditulis penulis dapat menarik perhatian pembaca maka perlu adanya
penambahan tulisan yang menarik, disain yang menarik, kombinasi warna yang
sesuai hingga perlu menyajikan soal-soal latihan dalam bentuk kemasan gambar
atau ilustrasi. Dalam hal ini, ilustrasi juga memegang peranan yang penting
dalam penyusunan sebuah buku, bila dirasa dibutuhkan untuk menambah gambar,
tabel, bagan, ataupun diagram maka berikanlah gambar atau ilustrasi tersebut.
Tentunya ilustrasi tidak boleh keluar dari materi yang sedang dibahas. Karena
pada dasarnya ilustrasi ditujukan untuk memperjelas apa yang telah dijelaskan
pada buku terkait dengan harapan pembaca dapat semakin memahami isi buku dengan
melihat ilustrasi atau gambar yang disajikan dalam buku tersebut. Karena bagaimanapun juga pada
dasarnya tidak ada orang yang menyukai sepenuhnya textbook atau buku yang hanya
sekedar memuat tulisan dan kalimat-kalimat saja di dalamnya.
5.
Faktor terakhir yang perlu diperhatikan
dalam hal penulisan buku adalah faktor fisik. Faktor fisik buku disesuaikan
dengan sasaran yang akan dituju, misalkan untuk anak Sekolah Dasar biasanya
fisik buku akan berukuran besar dengan ukuran tulisan yang juga cukup besar
agar lebih jelas terbaca sedangkan untuk kelas yang lebih tinggi lagi tingkat
pendidikannya bisa menggunakan ukuran buku yang relatif sedang dengan tulisan
yang tidak terlalu besar. Akan tetapi, bila ada yang tidak sesuai dari
faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, maka akan dapat mencari
alternatifnya, baik itu bisa berupa modifikasi, kompilasi, dan atau berupa susun
baru. Selain itu, agar buku lebih marketable dibandingkan dengan buku lain pada
umumnya, hendaknya penulis untuk mendesain cover buku dengan disain menarik
sebelum masuk ke pihak penerbit. Karena lebih baik penerbit hanya berperan
sebagai pembuat layout dan pencetak saja.
6.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan
adalah sebelum buku dicetak, terlebih dahulu penulis memberikan “dami” kasar
terlebih dahulu kepada pihak penerbit untuk dapat direvisi dan setelah revisi
dilakukan maka tahap terakhir buku siap untuk dicetak dan diterbitkan.
No comments:
Post a Comment