Monday, October 15, 2012

Analisis 5 Macam Buku

Oleh Fidensius Nivo, Noor Raidah, dan Oktaviatun 

Buku merupakan kumpulan kertas yang berisi informasi tercetak dan tersusun secara sistematis serta dilindungi oleh cover dan memiliki jumlah minimal 48 halaman. Pada hakikatnya, buku menyimpan peranan yang begitu besar bagi masyarakat atau peserta didik pada khususnya dalam rangka menambah dan meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya.
Buku yang baik adalah buku yang dikemas secara lengkap dari segi isi dan menarik untuk dibaca dari segi cover atau pengemasannya. Buku secara umum, tidak begitu mudah untuk diciptakan dan dihasilkan oleh seorang penulis buku. Dari hal tersebutlah, banyak yang harus diperhatikan oleh seorang penulis buku untuk dapat menerbitkan satu buku saja. Maka dari itu, hendaknya dalam penyajian buku yang dibuat, seorang penulis harus mampu memahami kaidah penyusunan dan penulisan buku terlebih dalam hal penulisan buku teks pelajaran. Untuk itu, dalam artikel ini akan dilaporkan hasil dari analisis artikel dan wawancara mengenai tata cara penulisan buku.
Dari hasil analisis terhadap 5 judul artikel yang berbeda dan disertai dengan hasil wawancara dengan seorang dosen yang memiliki latar belakang menulis buku, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam halnya penulisan buku teks pelajaran, yaitu:
1.      Dari segi isi atau konten
Berdasarkan hasil analisis artikel dan wawancara, pada dasarnya pada penyusunan buku teks pelajaran, dari segi isi atau konten yang ada di dalam buku hendaknya :
  1. Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
  2. Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
  3. Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
  4. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  5. Sesuai dengan jenjang dan sasararan
  6. Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
  7. Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara
Sehingga dengan memperhatikan hal tersebut diatas, maka isi atau konten yang ada di dalam buku tersebut dapat berkenaan dengan topik yang sesuai dengan pengguna atau peserta didik pada khususnya.

2.      Dari segi bagian dalam buku
Pada dasarnya, berdasarkan hasil analisis dan wawancara dengan dosen tersebut diatas, bahwa bagian buku terdiri dari : bagian awal isi (cover), bagian isi, dan bagian akhir. Dimana nantinya buku teks pelajaran tersebut akan ditetapkan oleh BSNP.

3.      Dari segi bahasa
Kesimpulan selanjutnya yang di dapatkan dari hasil analisis 5 artikel dengan hasil wawancara dapat dikatakan bahwa dalam penyusunan buku teks pelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baku, menggunakan kalimat efektif, menggunakan huruf yang standar, dan jika diperlukan dilengkapi dengan contoh dan gambar yang memperjelas materi.

4.      Dari segi langkah penyusunan
Dari segi langkah penyusunan penulisan buku teks pelajaran memuat langkah-langkah sebagai berikut.
a.     Menganalisis dan mengidentifikasi sasaran dan kebutuhan akan pembaca. Yang dilakukan pada tahap pertama ini terbagi atas dua tahap, yaitu pertama dimulai dengan mengidentidikasi sasaran dan yang kedua yakni identifikasi materi. Pada tahap pertama identifikasi ini dimulai dari identifikasi sasaran.
b.  Setelah mampu untuk menidentifikasi dan menemukan kebutuhan pembaca akan materi yang dibutuhkan, selanjutnya adalah dalam mencari sumber-sumber bacaan sebagai referensi penulisan buku. Bahan bacaan yang dapat dijadikan sebagai referensi penulisan buku dapat diambil dari beberapa sumber yang ada, baik itu yang didapatkan dalam bentuk buku, jurnal, maupun istilah yang di dapat di internet, dan sumber tersebut tentunya yang berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam kaitannya dengan penulisan buku, sumber atau referensi ini juga memiliki beberapa kriteria yang artinya adalah tidak sembarang buku dapat dijadikan sebagai sumber bacaan. Salah satu kriterianya misalkan buku ini harus sesuai dengan konten yang akan ditulis dalam buku, harus berasal dari para ahli atau tokoh yang berkecimpung di bidang tersebut yang berkaitan dengan topik yang ditulis dalam buku tersebut.
c.       Langkah selanjutnya adalah menyusun buku yang ditulis tersebut. Dalam tahap menyusun buku perlu diperhatikan mengenai tujuan dari penulisan buku. Hal tersebut perlu diperhatikan secara seksama dengan maksud agar bahasan di dalam buku yang ditulis dan diterbitkan tidak ngalor ngidul alias tidak jelas arahnya dan cenderung membuat pembacanya menjadi bingung serta tidak dapat mencerna apa yang dibacanya. Selain daripada itu, yang perlu diperhatikan kemudian adalah mengenai isi atau konten yang akan dibahas dalam buku harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan sasaran terkait. Dalam hal penulisan buku, bagian yang tak kalah penting peranannya adalah unsur metodologi atau sistematika penulisan buku yang juga berperan sangat penting dalam menyusun sebuah buku agar buku tertata dengan rapi, tidak berantakan tata letaknya dan secara kondisi nyaman dan enak untuk dibaca oleh pembaca. Karena bagaimanapun juga buku dengan sistematika penulisan baik dan rapi dapat dikategorikan sebagai buku yang baik untuk pembaca. Selanjutnya, yang menjadi tolak ukur dalam penyusunan buku adalah bahasa yang digunakan haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang telah disempurnakan (EYD) agar pembaca dapat memahami maksud dari tiap kata maupun kalimat sehingga pesan yang disampaikan diterima dengan baik. Dengan penggunaan EYD yang baik maka pembaca tidak perlu membuka kamus terlebih dahulu jika terdapat kata yang pembaca kurang mengerti. Artinya, penggunaan ejaan yang tepat sangat membantu pembaca dalam membaca isi atau konten yang ada dalam buku tersebut.
d.   Selanjutnya adalah penyajian isi, agar buku yang ditulis penulis dapat menarik perhatian pembaca maka perlu adanya penambahan tulisan yang menarik, disain yang menarik, kombinasi warna yang sesuai hingga perlu menyajikan soal-soal latihan dalam bentuk kemasan gambar atau ilustrasi. Dalam hal ini, ilustrasi juga memegang peranan yang penting dalam penyusunan sebuah buku, bila dirasa dibutuhkan untuk menambah gambar, tabel, bagan, ataupun diagram maka berikanlah gambar atau ilustrasi tersebut. Tentunya ilustrasi tidak boleh keluar dari materi yang sedang dibahas. Karena pada dasarnya ilustrasi ditujukan untuk memperjelas apa yang telah dijelaskan pada buku terkait dengan harapan pembaca dapat semakin memahami isi buku dengan melihat ilustrasi atau gambar yang disajikan dalam buku  tersebut. Karena bagaimanapun juga pada dasarnya tidak ada orang yang menyukai sepenuhnya textbook atau buku yang hanya sekedar memuat tulisan dan kalimat-kalimat saja di dalamnya.
e.     Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam hal penulisan buku adalah faktor fisik. Faktor fisik buku disesuaikan dengan sasaran yang akan dituju, misalkan untuk anak Sekolah Dasar biasanya fisik buku akan berukuran besar dengan ukuran tulisan yang juga cukup besar agar lebih jelas terbaca sedangkan untuk kelas yang lebih tinggi lagi tingkat pendidikannya bisa menggunakan ukuran buku yang relatif sedang dengan tulisan yang tidak terlalu besar. Akan tetapi, bila ada yang tidak sesuai dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, maka akan dapat mencari alternatifnya, baik itu bisa berupa modifikasi, kompilasi, dan atau berupa susun baru.
f.     Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah sebelum buku dicetak, terlebih dahulu penulis memberikan “dami” kasar terlebih dahulu kepada pihak penerbit untuk dapat direvisi dan setelah revisi dilakukan maka tahap terakhir buku siap untuk dicetak dan diterbitkan.

5.      Dari segi teknik penyusunan buku
Kesimpulan terakhir yang didapat dari hasil analisis 5 artikel dan wawancara dengan dosen , disimpulkan bahwa teknik atau cara penulisan buku teks pelajaran bisa dilakukan dengan 5 cara yaitu:
a.       Menulis Sendiri (starting from scrtartz)
Teks buku ajar  ditulis sendiri berdasarkan pengalaman mengajar selama bertahun-tahun (original text / starting from research). Penyusun menuliskan ide-ide, pengalaman mandiri, dengan menggunakan bahasa ilmiah di bidang ilmu keahliannya.
b.      Pengemasan kembali informasi (repackaging)
Teks buku ajar disusun dengan mengemas kembali informasi-informasi yang telah berhasil dikumpulkan (information repackaging). Dalam teknik ini biasanya penulis banyak merujuk pendapat-pendapat dari berbagai tokoh disiplin ilmu yang relevan yang diambilnya dari berbagai sumber referensi / pustaka. Teknik ini sangat sering dilakukan oleh kebanyakan penulis.
c.       Penataan kembali informasi (compilation)
Teks buku ajar merupakan hasil penataan ulang atau rekonstruksi (Compilation text). Salah satu teknik yang digunakan dengan memfotokopi beberapa buku dan kemudian menatanya kembali tanpa mengalami perubahan dan diberi tabel identitas berkaitan dengan judul mata pelajaran, jenis / satuan pendidikan, kelas / semester kedudukan mahasiswa, kompetensi yang akan dicapainya, dan pokok-subpokok materi yang akan dibelajarkan.
d.      Penterjemahan (translation)
Teks buku ajar bukan hasil penulisan sendiri berdasarkan pengalamannya ataupun hasil pengemasan dan penataan ulang, melainkan hasil terjemahan (translation) suatu buku berbahasa asing kedalam bahasa indonesia.
e.       Persaduran
Penulisan teks dengan cara saduran (adaptation text) ini, penyadur tidak diperbolehkan mengganti nama pengarang ataupun kejadian-kejadian contoh yang ada didalam teks aslinya. Meski demikian, penyadur diperbolehkan untuk meresum beberapa uraian panjang pada nas aslinya dengan tanpa mengurangi makna yang terkandung didalamnya.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan buku teks pelajaran hendaknya penulis memperhatikan kaidah-kaidah penulisan buku dan mengikuti prosedur atau langkah – langkah yang tepat dalam menulis buku sehingga konten atau isi dari buku yang ditulisnya tersebut dapat sampai kepada peserta didik dan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik.

No comments:

Post a Comment